Juventus tengah berada dalam periode sulit setelah gagal meraih kemenangan dalam tujuh pertandingan terakhir di semua kompetisi. FOOTBALL COOURSE 2023, akan menjelaskan secara detail mengenai informasi dari pembahasan ini, simak bawah ini.

Kemenangan terakhir mereka terjadi pada 13 September, ketika Bianconeri menaklukkan Inter Milan dengan skor 4-3. Sejak saat itu, performa tim menurun drastis dengan lima hasil imbang dan dua kekalahan beruntun dari Como di Serie A dan Real Madrid di Liga Champions.
Serangkaian hasil buruk tersebut membuat posisi Igor Tudor sebagai pelatih mulai diguncang. Media Italia ramai memberitakan bahwa Juventus tengah mempertimbangkan opsi untuk melakukan perubahan di kursi pelatih jika performa tim tidak segera membaik.
Situasi ini semakin menekan tim yang kini berada di peringkat ketujuh klasemen sementara Liga Italia dengan 12 poin dari tujuh laga. Pendukung setia Bianconeri pun mulai menunjukkan rasa frustrasi terhadap inkonsistensi permainan tim kesayangan mereka.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Tudor Tenang Hadapi Tekanan Pemecatan
Meski isu pemecatan berembus kencang, Igor Tudor menunjukkan ketenangan luar biasa. Pelatih asal Kroasia itu menegaskan bahwa dirinya tidak takut kehilangan pekerjaan. Ia justru menikmati tantangan yang datang dan berusaha memanfaatkan situasi sulit ini untuk memperkuat mental seluruh tim.
“Sejujurnya saya tidak takut sama sekali. Saya menikmatinya, bahkan di masa sulit,” ujar Tudor dikutip dari Football Italia. Menurutnya, tekanan adalah bagian alami dari dunia sepak bola, dan yang terpenting adalah bagaimana ia merespons dengan solusi, bukan kekhawatiran.
Tudor mengaku lebih fokus pada cara untuk membangkitkan semangat dan performa para pemain. Ia ingin menjaga motivasi tim, menata ulang strategi, dan memastikan Juventus bisa kembali menemukan bentuk permainan terbaiknya secepat mungkin.
Baca Juga: Pemain Pinjaman Aston Villa Bailey Cedera di Sesi Latihan Pertama Roma
Fokus pada Solusi, Bukan Masa Depan Pribadi

Tudor menegaskan bahwa dirinya tidak ingin larut dalam spekulasi soal masa depan. Ia memilih memusatkan perhatian untuk memperbaiki performa tim di lapangan. Baginya, prioritas utama adalah memastikan Juventus bisa tampil solid dan kembali ke jalur kemenangan.
“Saya tidak memikirkan diri sendiri. Saya mencoba mencari solusi terbaik untuk tim,” tegas Tudor. Ia percaya bahwa ketika seseorang berpikir jernih, ia akan memiliki kekuatan untuk menghadapi tekanan dan mengambil keputusan dengan tepat.
Pelatih berusia 46 tahun itu juga mengakui bahwa membangkitkan mental pemain setelah serangkaian hasil buruk bukan hal mudah. Namun, ia yakin dengan kerja keras dan kebersamaan, Juventus mampu bangkit dan kembali bersaing di papan atas Serie A.
Laga Berat Menanti di Olimpico Roma
Ujian berikutnya bagi Juventus adalah menghadapi Lazio di Stadion Olimpico, Roma, pada Senin (27/10/2025) dini hari WIB. Laga ini dianggap penting untuk mengembalikan kepercayaan diri tim sekaligus menentukan nasib Tudor di kursi pelatih.
Lazio bukan lawan mudah, terutama saat bermain di kandang sendiri. Namun, Tudor optimistis timnya bisa menunjukkan karakter sejati Juventus—tim yang tidak menyerah dalam kondisi apa pun.
Dengan tekanan besar di pundaknya, Tudor berharap laga melawan Lazio menjadi titik balik kebangkitan Si Nyonya Tua. Kemenangan akan menjadi bukti bahwa Juventus masih memiliki semangat juang tinggi dan bahwa sang pelatih layak diberi waktu lebih lama untuk membangun kembali kejayaan klub. Manfaatkan juga waktu luang anda, untuk mengetahui lebih banyak lagi berita sepak bola terbaru lainnya hanya dengan mengklik footballcourse2023.com.
