Como 1907 berubah drastis sejak Cesc Fabregas memimpin dari pinggir lapangan. Tim yang sebelumnya hanya ingin bertahan di Serie A kini tampil berani dengan gaya bermain modern berbasis penguasaan bola dan pressing tinggi. Dibawah ini akan ada penjelasan berita seputar sepak bola menarik lainnya di FOOTBALL COOURSE 2023.

Dukungan finansial dari Hartono bersaudara membuat proyek ini melaju lebih cepat dari perkiraan. Dalam 11 laga awal, Como hanya kalah sekali dan sudah mengumpulkan 18 poin rekor terbaik mereka sejak era tahun 1950-an. Bukan hanya hasilnya yang mengejutkan, tapi cara mereka bermain menunjukkan identitas kuat yang jarang terlihat pada tim promosi. Dominasi mereka terasa ketika mampu menahan Napoli dan mengalahkan Juventus.
Kunci transformasi ini ada pada filosofi Fabregas yang menggabungkan kontrol bola ala Guardiola dengan intensitas menekan yang agresif. Pemain muda seperti Nico Paz ikut tampil menonjol sebagai motor serangan, membuat Como semakin percaya diri menghadapi tim besar.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Statistik Tajam: Seharusnya Masuk Empat Besar
Meskipun saat ini berada di posisi tujuh, data Expected Points (xPts) menempatkan Como di urutan keempat. Artinya, kualitas permainan mereka sebenarnya setara dengan tim zona Liga Champions. Ini pencapaian luar biasa untuk klub yang baru kembali ke Serie A dua musim lalu.
Sejak Maret, hanya dua kekalahan diderita Como dalam 20 pertandingan liga. Konsistensi ini bahkan mengalahkan performa tim elit Italia lainnya dalam periode yang sama. Fabregas tidak membentuk tim bertahan, melainkan mesin pengumpul poin yang efisien dan stabil.
Mereka juga jarang tertinggal dalam pertandingan, hanya 11 persen dari total waktu bermain dihabiskan dalam kondisi kalah angka elite yang hanya dipatahkan AC Milan. Ini menunjukkan bahwa Como mampu mengontrol jalannya pertandingan dan menjaga ritme permainan sepanjang laga.
Baca Juga: Barcelona Siap Sambut Athletic Bilbao di Camp Nou Setelah Renovasi
Pressing Mematikan dan Pertahanan Garis Tinggi

Ciri khas Como di bawah Fabregas adalah pressing agresif yang mencekik lawan. Mereka mencatat High Turnovers terbanyak di Serie A, menekan lawan sejak bola hilang dan memaksa kesalahan dengan intensitas tinggi. Dengan PPDA 7,8, mereka bahkan menjadi tim paling agresif di lima liga top Eropa.
Intensitas tersebut membuat lawan kesulitan membangun serangan. Lawan hanya mampu menciptakan 48 rangkaian operan panjang melawan Como angka yang termasuk terendah di liga. Fabregas membangun pertahanan aktif yang menghentikan kreativitas lawan sejak lini depan.
Mereka juga berani bermain dengan garis pertahanan sangat tinggi, sering memaksa lawan terjebak offside jauh dari gawang. Hasilnya, Como menjadi tim dengan kebobolan tersedikit kedua meski gaya mainnya sangat ofensif. Ini membuktikan organisasi pertahanan mereka sangat baik.
Raja Possession Italia dan Tantangan Ke Depan
Como kini menjadi tim dengan penguasaan bola tertinggi di Serie A, bahkan mengungguli Napoli dan Inter. Mereka mendominasi lini tengah dan mengatur tempo dengan sabar sebelum menusuk pertahanan lawan melalui operan pemecah lini.
Dengan operan jauh paling sedikit dan kontrol ketat dari belakang, Como memainkan sepakbola modern yang jarang terlihat di Italia. Fabregas mengutamakan kesabaran dan kecerdasan posisi untuk membangun serangan secara bertahap.
Tantangan terbesar mereka kini adalah efisiensi penyelesaian akhir, karena banyak peluang datang dari luar kotak penalti. Jika lini serang mampu lebih klinis, Como bukan hanya penantang zona Eropa, tetapi bisa menjadi kejutan terbesar Serie A musim ini. Manfaatkan waktu luan Anda untuk mengeksplor berita bola menarik lainnya di footballcourse2023.com.
