Manchester City adalah salah satu klub sepak bola paling dominan dalam beberapa tahun terakhir. Dengan pelatih sekelas Pep Guardiola, mereka telah mendominasi Liga Premier Inggris dan kompetisi Eropa.
Namun, meskipun memiliki skuad yang penuh dengan talenta, belakangan ini mereka sering kali membuang keunggulan yang sudah mereka raih. Kejadian ini cukup mengkhawatirkan dan menunjukkan adanya kelemahan yang harus segera diperbaiki jika City ingin tetap bersaing di level tertinggi. Di FOOTBALL COOURSE 2023 akan membahas jalannya pertandingan, performa pemain kunci, analisis taktik yang diterapkan.
Kemenangan yang Terbuang
Salah satu pertandingan yang mencuri perhatian adalah pertandingan melawan Newcastle United di St James’ Park pada bulan Oktober 2024. Pada laga tersebut, Manchester City sempat unggul 2-0 di babak pertama, namun di babak kedua mereka justru kebobolan dua gol dan harus puas dengan hasil imbang 2-2. Keunggulan yang sudah diraih dengan usaha keras itu terbuang sia-sia hanya dalam waktu 45 menit.
Kejadian serupa juga terjadi saat mereka melawan Brighton & Hove Albion, di mana City berhasil unggul 1-0 sebelum akhirnya kebobolan dua gol dan menelan kekalahan 1-2. Hal ini bukan hanya sekadar hasil yang mengecewakan, tetapi juga menunjukkan bahwa ada sesuatu yang tidak berjalan dengan baik dalam permainan City, baik secara taktik maupun mental.
Penyebab Keunggulan yang Terbuang
Beberapa faktor bisa menjelaskan mengapa Manchester City kerap kali membuang keunggulan mereka dalam pertandingan-pertandingan terakhir. Berikut adalah beberapa analisis yang mungkin menjadi penyebab utama Pep Guardiola dikenal dengan filosofi permainan menyerangnya yang mengandalkan penguasaan bola dan tekanan tinggi.
Namun, dalam beberapa pertandingan terakhir, terlihat bahwa konsentrasi para pemain City menurun setelah mereka unggul. Hal ini terlihat jelas dalam pertandingan melawan Newcastle dan Brighton, di mana City tampaknya mulai kehilangan fokus setelah mencetak gol.
Dalam sepak bola, konsentrasi adalah kunci untuk mempertahankan keunggulan. Jika para pemain tidak cukup disiplin dalam bertahan, maka gol yang sudah tercipta bisa dengan mudah sirna. Ini adalah masalah yang harus segera diperbaiki oleh Guardiola, mengingat betapa pentingnya mengelola keunggulan, terutama di babak kedua.
Definisi Pertahanan yang Kurang Solid
Meskipun Manchester City dikenal dengan permainan menyerangnya yang memukau, mereka juga harus memiliki pertahanan yang solid untuk menjaga keunggulan. Namun, dalam beberapa laga terakhir, sistem pertahanan mereka terlihat rapuh. Pemain-pemain seperti Ruben Dias dan John Stones seakan-akan kurang koordinasi dalam mengantisipasi serangan balik lawan. Bahkan pemain-pemain sayap, seperti João Cancelo dan Kyle Walker, yang biasanya sangat terlibat dalam transisi dari bertahan ke menyerang, kadang-kadang terlalu berfokus untuk menyerang sehingga meninggalkan celah di lini pertahanan.
Saat keunggulan sudah didapatkan, penting bagi tim untuk lebih berhati-hati dalam menghadapi serangan lawan dan menutup celah di area pertahanan. Ketika ada kelengahan, lawan akan segera memanfaatkannya, dan hal ini terjadi pada beberapa pertandingan terakhir City.
Baca Juga: Maidenhead United vs Derby County dengan Skor 3-3 dalam ENL Cup
Kurangnya Kreativitas di Tengah Lapangan
Keberhasilan City dalam meraih keunggulan biasanya didorong oleh kreativitas di lini tengah. Kevin De Bruyne, Bernardo Silva, dan Ilkay Gündogan selalu tampil cemerlang dalam mengatur permainan. Namun, dalam beberapa laga terakhir, terutama ketika tim sudah unggul, terlihat bahwa kreativitas di tengah lapangan sedikit menurun.
Serangan mereka cenderung melambat, dan bola lebih sering dimainkan dengan hati-hati, bukan dengan intensitas yang sama seperti di awal pertandingan. Ini menyebabkan serangan City menjadi kurang berbahaya dan lebih mudah untuk dipatahkan oleh lawan. Dengan meningkatnya ketegangan dalam pertandingan, kurangnya kreativitas dapat memengaruhi hasil akhir, seperti yang terlihat dalam pertandingan melawan Newcastle dan Brighton.
Masalah Mental dan Ketegangan dalam Tim
Selain faktor taktik dan teknis, masalah mental juga berperan penting dalam kegagalan Manchester City untuk mempertahankan keunggulan. Beberapa pemain City terlihat kehilangan rasa percaya diri setelah gol-gol yang dicetak. Sementara itu, lawan seperti Newcastle dan Brighton justru semakin percaya diri dan meningkatkan intensitas serangan mereka.
Tentu saja, ini bukanlah fenomena baru di dunia sepak bola, di mana ketegangan mental bisa mempengaruhi performa tim. Namun, dalam situasi seperti ini, pemain-pemain senior seperti Kevin De Bruyne atau Rodri harus mengambil alih permainan dan memberikan rasa tenang kepada rekan-rekan setim mereka. Kepemimpinan di lapangan sangat dibutuhkan untuk menjaga stabilitas tim, terutama saat keunggulan sudah didapatkan.
Kesalahan dalam Penggantian Pemain
Pep Guardiola dikenal dengan rotasi pemain yang sering dan cerdas. Namun, ada kalanya perubahan pemain justru bisa mempengaruhi dinamika tim. Dalam pertandingan melawan Newcastle, misalnya, Guardiola melakukan beberapa pergantian pemain yang terlihat kurang efektif, terutama ketika tim sudah unggul.
Beberapa pemain yang masuk ke lapangan justru tidak dapat memberikan dampak positif yang diharapkan, dan malah menurunkan kualitas permainan tim. Guardiola harus lebih berhati-hati dalam memilih waktu dan jenis pergantian pemain, terutama ketika tim sedang berada dalam posisi yang menguntungkan.
Apa yang Harus Dilakukan Manchester City?
Untuk kembali ke jalur kemenangan dan menghindari membuang keunggulan lagi, Manchester City harus segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap beberapa aspek permainan mereka. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil:
- 1. Meningkatkan Konsentrasi – Pemain harus lebih fokus dan tidak lengah meski sudah unggul. Konsentrasi harus tetap terjaga sepanjang 90 menit pertandingan.
2. Perbaiki Pertahanan – Guardiola harus mencari cara untuk memperbaiki koordinasi lini pertahanan, baik itu dengan memperbaiki sistem bertahan tim atau dengan mendatangkan pemain bertahan yang lebih solid.
3. Kreativitas yang Konsisten – Pemain-pemain kreatif seperti De Bruyne dan Gündogan harus mampu mempertahankan intensitas permainan mereka, bahkan ketika tim sudah unggul, agar serangan tetap lancar dan mengancam. - 4. Pengelolaan Mental yang Lebih Baik – Pemain senior harus lebih menunjukkan kepemimpinan di lapangan dan menjaga kestabilan mental tim, terutama saat menghadapi tekanan di akhir pertandingan.
Rotasi Pemain yang Tepat, Guardiola perlu memastikan bahwa pergantian pemain yang dilakukan dapat memberikan dampak positif, dan bukan malah membuat tim kehilangan momentum.
Kesimpulan
Meski Manchester City memiliki skuad yang sangat kuat, beberapa pertandingan terakhir menunjukkan bahwa mereka masih memiliki beberapa kelemahan yang perlu segera diperbaiki, terutama dalam mempertahankan keunggulan. Dengan memperbaiki konsentrasi, soliditas pertahanan, kreativitas, dan mentalitas tim, City dapat kembali ke jalur kemenangan dan menjaga persaingan di puncak klasemen Liga Premier Inggris dan kompetisi Eropa. Waktu akan menentukan apakah mereka mampu bangkit dari kekalahan dan kesalahan ini, namun dengan kepemimpinan Pep Guardiola, City pasti memiliki potensi untuk bangkit dan kembali ke jalur kemenangan. Klik link berikut ini untuk mengetahui apa saja seputar bola hanya di footballdolphinsofficial.com.