Carlo Ancelotti Ketakutan: Madrid Dilumpuhkan Milan dan Barcelona Di Bernabeu

Carlo Ancelotti, pelatih Real Madrid, saat ini berada dalam tekanan yang semakin besar setelah serangkaian hasil mengecewakan yang dialami timnya, khususnya saat berlaga di Stadion Santiago Bernabeu.

Carlo Ancelotti Ketakutan: Madrid Dilumpuhkan Milan dan Barcelona Di Bernabeu

Terbaru, kekalahan melawan AC Milan di laga persahabatan, serta kekalahan memalukan dari Barcelona di El Clasico, telah memunculkan kekhawatiran yang mendalam di kalangan suporter dan analis sepak bola. Banyak yang bertanya-tanya apakah era kejayaan Real Madrid di bawah Ancelotti kini berada di ambang kehancuran, dan apakah pelatih asal Italia ini mampu membalikkan keadaan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa Ancelotti mulai merasa ketakutan terhadap kemungkinan Madrid dilumpuhkan oleh dua rival besar mereka, AC Milan dan Barcelona, yang telah berhasil membuat unggul di Santiago Bernabeu. Di FOOTBALL COOURSE 2023 akan membahas jalannya pertandingan, performa pemain kunci, analisis taktik yang diterapkan, serta dampak dari hasil ini bagi kedua tim.

Kegagalan Ancelotti di Bernabeu

Sejak kedatangannya kembali ke Madrid pada 2021, Carlo Ancelotti telah mengantarkan tim meraih beberapa trofi bergengsi, termasuk Liga Champions 2022. Namun, belakangan ini, performa Madrid, khususnya di kandang mereka, telah mengecewakan. Kekalahan-kekalahan beruntun melawan tim-tim besar, terutama dari AC Milan dan Barcelona, telah memunculkan ketakutan bahwa Madrid sedang berada dalam fase penurunan yang cepat.

Kekalahan dari AC Milan

Pada pertandingan persahabatan yang digelar di Santiago Bernabeu, Real Madrid harus mengakui keunggulan AC Milan yang tampil sangat dominan. Meskipun pertandingan tersebut tidak mempengaruhi klasemen resmi, namun kekalahan ini cukup mencolok mengingat Milan juga sedang dalam proses pembangunan tim dan transisi. Milan, yang mengalami musim kurang stabil di Serie A, menunjukkan bahwa mereka mampu menekan tim besar seperti Madrid, sesuatu yang tentunya membuat Ancelotti merenung.

Kekalahan ini menunjukkan adanya kelemahan-kelemahan di lini pertahanan Madrid, yang telah menjadi titik lemah tim sejak beberapa musim terakhir. Selain itu, absennya beberapa pemain kunci seperti Karim Benzema, yang kini telah bergabung dengan Al-Ittihad, memaksa Madrid untuk bermain tanpa sosok penyerang utama. Hal ini memberi Milan kesempatan untuk mengeksploitasi sisi-sisi lemah Madrid dan mengontrol jalannya pertandingan.

Baca Juga: NEC Mengamuk, Hancurkan Groningen dengan Skor Fantastis 6-0

Kekalahan El Clasico dari Barcelona

Salah satu pertandingan yang paling memperburuk ketakutan Ancelotti adalah kekalahan telak dalam El Clasico melawan Barcelona. Meskipun Madrid masih memiliki beberapa pemain bintang seperti Vinicius Junior dan Luka Modric, mereka gagal bersaing dengan Barcelona yang tampil sangat impresif. Kemenangan besar Barcelona di Bernabeu ini membuat banyak pihak meragukan kemampuan Madrid untuk mempertahankan dominasinya di kompetisi domestik.

Dalam pertandingan tersebut, Barcelona tidak hanya mengalahkan Madrid dalam hal skor, tetapi juga dalam hal penguasaan bola dan dominasi taktik. Xavi Hernandez, pelatih Barcelona, tampaknya lebih siap dan berhasil membaca permainan Madrid dengan baik. Kelemahan Madrid dalam penguasaan bola, transisi yang lambat, dan kekurangan kreativitas di lini depan semakin terlihat jelas, dan Barcelona dengan cepat memanfaatkannya untuk mencetak gol-gol penting.

Analisis Performa Madrid yang Menurun

Performa Madrid yang menurun, baik di kompetisi domestik maupun internasional, telah menjadi bahan pembicaraan di kalangan pengamat sepak bola. Salah satu alasan terbesar adalah ketergantungan pada pemain-pemain senior yang sudah tidak muda lagi, seperti Luka Modric dan Toni Kroos. Meskipun mereka masih menjadi pemain berkualitas, usia mereka tentu mempengaruhi konsistensi performa dalam jangka panjang. Ancelotti harus mulai merencanakan transisi yang lebih halus untuk memperkenalkan pemain muda yang lebih energik ke dalam tim.

Selain itu, lini depan Madrid juga mulai terlihat kurang tajam. Kehilangan Karim Benzema, yang telah menjadi pencetak gol utama selama bertahun-tahun, menciptakan lubang besar dalam tim. Meskipun ada Vinicius Junior yang terus berkembang, Madrid masih kesulitan menemukan penyerang pengganti yang mampu mencetak gol dalam jumlah besar. Dalam beberapa pertandingan, serangan Madrid terkesan monoton, dengan banyak peluang yang terbuang sia-sia.

Perubahan yang Diperlukan oleh Ancelotti

Carlo Ancelotti Ketakutan: Madrid Dilumpuhkan Milan dan Barcelona Di Bernabeu

Carlo Ancelotti dikenal sebagai pelatih yang berpengalaman dan sangat dihormati di dunia sepak bola, tetapi saat ini ia dihadapkan pada tantangan besar. Beberapa perubahan mendasar perlu dilakukan untuk memastikan Madrid kembali ke jalur kemenangan dan mempertahankan dominasinya di Eropa dan Spanyol. Berikut adalah beberapa perubahan yang harus dipertimbangkan Ancelotti:

Dengan kepergian Benzema, Madrid perlu segera mencari solusi untuk lini depan mereka. Meskipun Vinicius Junior terus berkembang, ia bukanlah pemain yang dapat diandalkan untuk mencetak gol dalam setiap pertandingan. Madrid harus mencari striker top yang bisa bermain bersama Vinicius, atau bahkan menggantungkan harapan pada pemain muda seperti Joselu atau Jude Bellingham, yang meskipun bukan penyerang murni, memiliki kemampuan untuk memberikan kontribusi gol.

Penguatan Lini Pertahanan

Kelemahan lini pertahanan Madrid menjadi sorotan utama. Meskipun ada pemain-pemain bertahan berkualitas seperti David Alaba dan Antonio Rudiger, Madrid masih rawan kebobolan dari tim-tim besar. Perlu adanya peningkatan dalam koordinasi pertahanan dan mungkin juga mencari bek tengah baru yang lebih muda dan agresif. Taktik bertahan yang lebih solid akan sangat diperlukan agar Madrid dapat menghadapi tim-tim kuat di La Liga dan Liga Champions.

Selain masalah di lini depan dan belakang, Ancelotti juga harus memikirkan masa depan lini tengah Madrid. Pemain seperti Modric dan Kroos memang luar biasa, tetapi mereka tidak dapat bermain selama-lamanya. Madrid perlu meremajakan lini. Tengah dengan memasukkan pemain-pemain muda yang memiliki energi dan kreativitas lebih, seperti Eduardo Camavinga atau Arda Güler. Ancelotti harus memikirkan cara untuk memberi lebih banyak menit bermain kepada pemain muda ini agar mereka dapat berkembang lebih cepat.

Kesimpulan

Kekalahan beruntun dari AC Milan dan Barcelona di Bernabeu telah menambah tekanan besar pada Carlo Ancelotti. Para penggemar Madrid, yang selama ini mengagumi kepemimpinan pelatih asal Italia ini, mulai meragukan apakah dia masih dapat mempertahankan status elit Madrid di Eropa dan Spanyol. Ancelotti harus segera mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah-masalah yang ada, terutama dalam hal lini depan dan pertahanan. Jika tidak, maka ketakutan bahwa Real Madrid akan dilumpuhkan oleh rival-rival besar mereka di Bernabeu bisa menjadi kenyataan.

Namun, pengalaman dan reputasi Ancelotti sebagai pelatih top memberikan harapan bahwa ia masih memiliki kemampuan untuk memperbaiki tim ini. Dengan beberapa perubahan strategis, Madrid mungkin masih bisa bangkit dan kembali bersaing di level tertinggi. Namun, waktu terus berjalan, dan Ancelotti harus segera membuktikan bahwa ia masih mampu membawa Madrid kembali ke jalur kemenangan.  Klik link berikut ini untuk mengetahui apa saja seputar bola hanya di footballdolphinsofficial.com.